Seorang ahli hikmah berkata: “Dunia dan akhirat seperti isteri muda dan isteri tua, jika kita lebih mencintai istri muda, maka istri tua akan membenci kita”
Allah subhanahu wa ta’ala bercerita tentang kisah pecinta dunia dan pecinta akhirat:
Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:
”Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun ; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu:
“Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”(Al-Qashash: 79,80)
Kalau kita tawarkan kepada anak umur 2 tahun untuk memilih aiskrim atau wang 1 juta, hampir dapat dipastikan anak tersebut akan memilih ais krim, mengapa demikian?
padahal wang 1 juta jauh lebih berharga dari aiskrim!? Hal itu karena anak kecil tidak mempunyai ilmu sehingga tidak dapat mengerti keutamaan dari wang 1 juta dibanding sekedar aiskrim. Ahli dunia mencurahkan seluruh potensinya, waktunya, tenaganya, seluruh daya upanya dikerahkan untuk mendapatkan sekadar “aiskrim”. Dan akhirat itu tidaklah sebanding dengan sekedar wang 1 juta,
“Wal aakhiratu khoiru wa abqaa”
(Al-A’laa: 17), “Sedangkan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal”.
Allah subhanahu wa ta’ala berpesan:
Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
(Al Kahfi: 28)
Wallahu`alam
2 comments:
:D
jom tkk n3 nie...
http://permataibu407.blogspot.com/2011/01/tag-award-untuk-mereka.html
kembar 3
Post a Comment