Followers

Wednesday, December 22, 2010

BAGAIMANA PENGAKHIRAN KITA??

Dipanjangkan lagi penyampaiannya oleh Ustaz amal….



SEKADAR HIASAN
" Ya Allah, Engkau Maha Tahu siapakah siapakah penghuni syurga dan penghuni neraka…, namun di manakah tempat tinggal (kesudahan) Malik ini,” ungkap Malik bin Dinar Rahimahullah berulang kali dalam keadaan berdiri sepanjang malam sambil memegang janggutnya…

(Jami’ul ‘ulum wal hikam oleh Ibn Rajab ms 50).

Siapakah Malik bin Dinar?

Beliau seorang wali Allah yang soleh, warak lagi zuhud terhadap dunia. Kisah hidupnya banyak menjadi teladan buat umat terkemudian.
Lihatlah! Seorang yang soleh pun masih bimbangkan bagaimanakah keadaan dan kedudukan dirinya di hadapan Allah…, di akhirat nanti.

Bagaimana kita di akhirat nanti adalah bagaimana bentuk penyudahan dan pengakhiran hidup kita di dunia ini.

Inilah persoalan yang harus dan wajar berlegar di dalam kotak pemikiran kita setiap hari.

Celakakah orang yang melupakan hal ini. Binasalah orang yang meleka dan melalaikan persoalan ‘sebesar’ ini.

Usahlah kesibukan dunia, darjat serta kuasa melupakan kita akan perkara penting ini.

Ya, pengakhiran hidup manusia hanya ada dua sahaja. Tidak tiga.

Baik atau pun buruk.
Bahagia atau pun celaka.
Untung ataupun rugi.

Husnul Khatimah atau pun Su-ul Khatimah (kematian yang buruk dan hina).

Al Hafiz Ibn Rajab Rahmahullah berkata: “Golongan Salafus Soleh saat takut terhadap Su-ul Khatimah (kematian yang buruk dan hina).” Di kalangan mereka ada yang sangat takut bilamana teringatkan kehidupan pada masa lalu. Ada pula yang mengatakan: “Hati orang-orang berbakti (soleh) selalu mengingati situasi akhir kehidupan (mereka). Mereka bertanya-tanya: “Bagaimana nanti akhir kehidupanku?”, sementara hati para Muqarrabin (orang yang dekat dengan Allah) selalu mengingati masa-masa lalu sambil berkata:

“Apakah yang telah kita lakukan pada masa-masa yang lalu?”

Apakah kita hanya mengejar keuntungan dan kemulian di dunia semata-mata dengan melupakan keuntungan, kebahgiaan dan kemuliaan di akhirat walhal kehidupan dunia hanyalah sementara??

Sebaliknya hiduplah secara mulia di dunia dan mulia selama-lamanya di akhirat.

Bagaimana corak kehidupan kita menjelang sempadan kematian kita yang semakin dekat. Semakin menghampir??

Bagaimana persiapan kita untuk kehidupan sebenar selepas kematian?

Menangislah sebagaimana tangisan Imam Sufyan yang amat risaukan masa lalunya dan bagaimana akhir hidupnya.

Dalam munajat tangisnya beliau berkata: “Saya amat takut (andai) ditulis sebagai orang yang celaka di dalam Ummil Kitab (Lauh Mahfuz). Aku takut imanku diambil (dicabut) menjelang kematianku.”

Para kekasih Allah sentiasa menangis memikirkan hal ini manakala kita yang banyak dosa dan sedikit amal ini pula masih mampu ketawa siang dan malam.

Allahhh…Allahhh.. Allahhhh…

Bagaimana iman kita pada saat ini dan pada saat Sakarat Maut menjelma?

Apakah kala ini kita sedang menyuburkan iman ataupun sedang meruntuhkannya??

Untuk selamat di akhirat, sungguh kita tiada pilihan melainkan hendaklah kita mati di dalam Husnul Khatimah.Marilah sama-sama kita berdoa agar ditetapkan hati kita di dalam keimanan, sentiasa di atas jalan kebenaran.

"Ya Allah, janganlah Engkau uji kami dengan kemaksiatan dan kekufuran Ya Allahhh..Ya Allah! jauhkan kami dari kenifakan…Wahai Zat yang membolak-balikkan hati…, tetapkanlah hatiku atas agamaMu."

Amiin....

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...